KOMPONEN BIOTIK, ABIOTIK DAN RANTAI MAKANAN
A. Komponen Abiotik
1. SuhuBioma hutan gugur terdapat pada wilayah beriklim sedang & mempunyai 4 musim yaitu musim panas, gugur, dingin, semi. Suhu hutan homogen - homogen kurang lebih 50 F. Menjelang musim dingin sinar matahari mulai berkurang & suhu mulai turun dan menjelang musim panas suhu menjadi naik. Bioma hutan gugur (Deciduous Forest) adalah bioma yang banyak terdapat di bagian belahan bumi utara dan sebagian belahan bumi selatan. Antara lain di negara Canada, Swedia, Finlandia, Norwegia, Rusia, sebagian Amerika Serika yang meliputi daerah yang luas, mulai dari sungai Mississippi hingga pantai Atlantik dan dari Florida hingga Kanada komponen Selatan, Chili, Kazakhstan, Cina & Jepang. Sedangkan pada Indonesia, bioma ini mampu ditemukan pada Jawa Barat hingga Jawa Timur. Penaman bioma ini dari atas ciri - ciri umum dari ditemukannya flora pada sekitarnya yang menggugurkan daunnya dalam musim gugur.3. Cahaya matahari waktu musim gugur menjelang musim dingin, pancaran tenaga mentari berkurang, suhu rendah & air cukup dingin. Sang karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tanaman sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.
Pada musim panas, bioma hutan gugur mendapat sinar surya yang relatif tinggi. Sebagai akibatnya curah hujan dan kelembapan pada saat itu jua semakin tinggi. Hal ini menimbulkan pohon pohon mampu hidup dengan baik dan subur.
4. Ciri Musim Hutan Gugur
Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, namun cahaya surya masih mampu menembus tudung tersebut hingga ke tanah sebab daunnya tipis
Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi surya berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur sebab tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian sebagai tumpukan senyawa organik.
Saat musim dingin sebagai salju, tumbuhan sebagai gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaanhibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).
Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, flora mulai berdaun kembali, tanaman semak mulai tumbuh di bagian atas tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif pulang.
B. Komponen biotik Hutan Gugur
1. Tumbuhan Hutan Gugur
Pohon Basswood,Pohon Maple,Pohon Oak,Pohon Elm,Pohon Angsana
2. Binatang Hutan Gugur
Rusa, Rakun , Macam-macam Serangga, Bajing/tupai, Burung Platuk, Burung Hantu.
C. Rantai makanan
Setiap makhluk hidup membutuhkan tenaga untuk hidup. Setiap binatang melakukan sesuatu (berlari, melompat) mereka memakai energi untuk melakukannya. Hewan mendapatkan tenaga dari kuliner yang mereka makan, dan seluruh makhluk hidup mendapatkan energi dari kuliner. Tumbuhan menggunakan sinar surya, air dan nutrisi untuk mendapatkan tenaga (dalam proses yang diklaim fotosintesis). Tenaga diperlukan untuk makhluk hidup untuk tumbuh.
Rantai kuliner adalah perpindahan tenaga dari organisme pada suatu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya dalam kejadian makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Rantai makanan secara konseptual terstruktur dalam tingkatan tropik. Sebuah tingkatan tropik mencakup semua organisme atau spesies dengan posisi yang sama dalam rantai makanan. Tingkatan tropik terendah adalah produsen yang tidak memakan organisme lain, namun beliau dapat berfungsi sendiri menjadi kuliner, misalkan tanaman hijau. Seluruh organisme yang bukan produsen dapat diringkas sebagai konsumen yang membutuhkan organisme lain untuk makan. Sebagian besar konsumen adalah herbivora. Puncak tertinggi dalam tingkatan tropik ditepati sang predator yang hampir tidak mungkin dimakan sang organisme lain. Posisi konsumen yang berada diantara herbivora & predator, dia memakan organisme lain namun jua mempersiapkan diri menjadi makanan dari para predator diatasnya. Panjang tingkatan tropik dalam rantai kuliner dipengaruhi sang kompleksitas suatu ekosistem, namum umumnya banyaknya tingkatan tropik tidak jauh berbeda tiap ekosistem.
Contoh-rantai-kuline
Posisi herbivora urutannya relatif tetap berada paling bawah dalam tingkatan tropik. Sedangkan posisi konsumen pemakan herbivora sering berubah tergantung pada panjang rantai kuliner. Menjadi contoh rantai makanan, elang dapat memakan merpati, sedangkan merpati adalah pemakan biji (herbivora). Maka rantai makanan yang terjadi adalah tiga tingkatan yakni, elang, merpati dan flora biji. Tetapi dapat jua flora biji dimakan oleh serangga, dan serangga dimakan oleh merpati sehingga urutan rantai kuliner berubah menjadi empat tingkatan.
Semua makhluk hidup perlu makan untuk mendapatkan energi untuk tumbuh, berkecimpung & bereproduksi. Tapi apa hal-hal yang hidup memakan? Kecil serangga memakan tumbuhan hijau, dan binatang yang lebih besar memakan yang lebih mini & sebagainya. Hubungan makan dalam suatu ekosistem diklaim rantai makanan. Rantai kuliner biasanya secara berurutan, dengan panah dipakai untuk menunjukkan aliran tenaga.
- Sebuah rantai makanan tidak selaras dengan jaring makanan.
- Sebuah jaring makanan adalah lebih banyak dari jaringan rantai kuliner & lebih kompleks.
Dalam setiap jaring makanan, tenaga akan hilang setiap kali memakan satu organisme lain. Karena itu, wajib terdapat lebih banyak tanaman dari terdapat pemakan tanaman . Wajib terdapat lebih banyak autotrof dibanding heterotrof, & lebih banyak pemakan tumbuhan daripada pemakan daging. Meskipun terdapat persaingan yang ketat antara binatang, terdapat pula saling ketergantungan. Waktu satu dari spesies punah, hal itu dapat mempengaruhi seluruh rantai spesies lain & memiliki konsekuensi tak terduga.
Kesetimbangan
Sebab jumlah hewan pemakan daging dalam komunitas terus meningkat, mereka akan makan lebih banyak & lebih banyak lagi herbivora, ini akan menimbulkan penurunan populasi herbivora. Hal ini kemudian menjadi semakin sulit untuk hewan pemakan daging untuk menemukan herbivora untuk makan, & karenanya populasi karnivora akan menurun. Dengan cara ini, karnivora & herbivora berada dalam ekuilibrium yang agak stabil, masing-masing membatasi populasi lain. Sebuah keseimbangan yang sama terdapat antara pemakan tumbuhan & flora.
Jenis Rantai kuliner:
Rantai makanan perumput- Rantai makanan perumput dimulai dengan fiksasi fotosintesis cahaya, karbon dioksida, & air sang tanaman (penghasil primer) yang memproduksi gula dan molekul organik lainnya. Sehabis diproduksi, senyawa ini mampu digunakan untuk membuat berbagai jenis jaringan tumbuhan. Konsumen utama atau herbivora menciptakan link kedua dalam rantai makanan perumput. Mereka mendapatkan tenaga mereka dengan mengkonsumsi penghasil primer. Konsumen sekunder atau karnivora utama, link ketiga dalam rantai tadi, mendapatkan tenaga mereka dengan mengkonsumsi herbivora. Konsumen tersier atau karnivora sekunder adalah hewan yang mendapat energi organik mereka dengan mengkonsumsi karnivora primer. Rantai makanan detritus dan Rantai kuliner detritus berbeda dari rantai makanan perumput dalam beberapa cara:
- Organisme membuat itu umumnya lebih mini (seperti ganggang, bakteri, jamur, serangga, & lipan)
- Peran fungsional dari organisme yang berbeda tidak jatuh rapi ke dalam kategori seperti tingkat trofik makanan rantai perumput.
- Detritivore hidup dalam lingkungan (misalnya tanah) yang kaya akan partikel kuliner tersebar. Akibatnya, pengurai kurang motil dibanding herbivora atau karnivora.
- Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik, mengubahnya pulang ke bentuk unsur hara anorganik.
Organisme dalam rantai kuliner dikelompokkan ke dalam kategori yang dianggap tingkat trofik. Secara kasar, tingkat ini dibagi sebagai pembuat (tingkat trofik pertama), konsumen (kedua, ketiga, dan tingkat trofik keempat), dan pengurai.
Penghasil, juga dikenal menjadi autotrof, membuat makanan mereka sendiri. Mereka menghasilkan tingkat pertama setiap rantai kuliner. Autotrof biasanya tanaman atau organisme bersel satu. Hampir semua autotrof memakai proses yang disebut fotosintesis untuk membentuk kulinerâ (nutrisi yang disebut glukosa) dari sinar surya, karbon dioksida, & air.
Tumbuhan adalah jenis yang paling akrab autotrof, tetapi ada banyak jenis lain. Ganggang, yang bentuk yang lebih besar dikenal sebagai rumput laut, merupakan autotrofik. Fitoplankton, organisme mini yang hidup di laut, juga autotrof. Beberapa jenis bakteri autotrof. Contohnya, bakteri yang hidup di gunung berapi aktif menggunakan senyawa sulfur dengan memproduksi kuliner mereka sendiri. Proses ini disebut kemosintesis.
Tingkat trofik kedua terdiri dari organisme yang memakan pembuat. Ini dianggap konsumen utama, atau herbivora. Rusa, kura-kura, & berbagai jenis burung adalah herbivora. Konsumen sekunder makan herbivora. Konsumen tersier makan konsumen sekunder. Mungkin terdapat lebih banyak tingkat konsumen sebelum rantai akhirnya mencapai puncaknya predator. Predator Tertinggi, jua disebut predator puncak, makan konsumen lain.
Konsumen bisa hewan pemakan daging (binatang yang memakan binatang lain) atau omnivora (hewan yang memakan tumbuhan dan hewan). Hewan pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan, seperti manusia, mengkonsumsi banyak jenis makanan. Orang makan tumbuhan, seperti sayuran & buah-buahan. Kita juga makan binatang dan produk binatang, misalnya daging, susu, & telur. Kita makan fungi, misalnya jamur. Kita jua makan ganggang, rumput laut dalam yang mampu dimakan seperti nori (digunakan untuk membungkus gulungan sushi) & selada laut (dipakai dalam salad).
Detritivore dan dekomposer adalah spare part akhir dari rantai kuliner. Detritivore adalah organisme yang memakan sisa flora & binatang tak hidup. Menjadi contoh, pemakan bangkai seperti burung bangkai memakan binatang meninggal. Kumbang kotoran memakan kotoran binatang.
Dekomposer misalnya jamur & bakteri melengkapi rantai makanan. Mereka mengubah limbah organik, misalnya pembusukan tanaman, menjadi bahan anorganik, sebagai akibatnya tanah yang kaya nutrisi. Dekomposer melengkapi siklus hidup, mengembalikan nutrisi ke tanah atau samudera untuk digunakan oleh autotrof. Ini memulai rantai kuliner baru.
Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai makanan
Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai pada lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh organisme & berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan atau jaring-jaring kuliner. Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifeniltnikloroetana) yang dipakai sang petani menjadi insektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada pada air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh flora. DDT pula tidak dapat terurai oleh reaksi pada dalam tubuh makhluk hidup. Jika ganggang atau tanaman tersebut
Dimakan oleh herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen dalam tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan diklaim biomagnifikasi. Akumulasi DDT pada dalam tubuh organisme dapat mengakibatkan terjadinya gangguan fisiologi tubuh & mutasi genetik (gen atau kromosom).
Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu perbandingan spare part dalam satu juta spare part yang lain. Menjadi contoh, Bila konsentrasi DDT pada dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar.
RingkasanSebuah rantai makanan menerangkan bagaimana setiap makhluk hidup mendapat makanan, dan bagaimana nutrisi dan energi yang dilewatkan dari makhluk ke makhluk. Rantai makanan mulai dengan tanaman hidup, dan diakhiri dengan binatang hidup. Beberapa hewan makan tanaman, sebagian hewan memakan binatang lainnya.
klik disini untuk lebih banyak lagi tentang sebagai siswa teladan yang di kumpulkan menjadi harian pelajar..
0 Response to "KOMPONEN BIOTIK, ABIOTIK DAN RANTAI MAKANAN"
Post a Comment